Selasa, 06 Maret 2012

Berpikir Melalui Bahasa (Artikel)


Berpikir Melalui Bahasa
Oleh : Luluk *)
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern dalam era globalisasi ini. Bahasa menjadi salah satu tolak ukur yang sangat diperhitungkan dimata Dunia. Hampir seluruh negara di Dunia menggunakan bahasa ibu atau bahasa negaranya. Seperti Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu nusantara dari Sabang sampai Merauke, yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Melayu.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya IPTEK, kita dipacu oleh waktu untuk berevolusi menjadi insan baru yang kritis berpikir. Apa lagi kita dituntut untuk menjadi orang yang siap maju dimata Dunia dengan bahasa Inggris. Akan tetapi, kita juga memiliki bahasa sendiri yang patut diperhitungkan fungsinya. Bukankah bahasa kita juga memiliki makna dan arti yang belum kita pahami sendiri ?
Hal inilah yang menuntut kita untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam hal mencari tahu dan memahami jawaban dari pertanyaan tersebut. Tak hanya sampai disitu saja, melalui bahasa kita dibuatnya berpikir tentang banyak hal. Kita juga dituntut untuk mengungkapkan ide imajinasi kepada orang lain.
Pemikiran-pemikiran bahasa itu sendiri memberikan evolusi yang sangat berpengaruh bagi daya imajinasi dan kehidupan kita. Semisalnya kita dapat membaca isi hati seseorang tanpa orang itu berkata apapun. Semuanya dapat terlihat dari bahasa tubuhnya, seperti mimik wajah, tatapan mata atau cara seseorang memandang, cara duduk, gaya tulisan dan gerak gerik tingkah lakunya serta banyak hal lain lagi. Hal itulah yang merupakan contoh bagi kita untuk mulai berrpikir dan mencari tahu apa makna dari bahasa tubuh seseorang. Kita dituntut berpikir cermat untuk membaca bahasa tubuh dan sikap dari seseorang.
Semakin berkembangnya modernisasi, bahasa Indonesiapun semakin berkembang pula. Banyak dari bahasa Indonesia berevolusi menjadi bahasa yang lebih gaul atau lebih mengena dikalangan remaja. Hal itu pula yang menyebabkan pemikiran bahasa Indonesia semakin maju. Para remaja menjadi kreatif merubah pola bahasa Indonesia. EYD yang menjadi patokanpun banyak berubah menjadi EYD remaja. Pemikiran-pemikiran ini teramat cepat merubah pola kalimat dan tata baku bahasa Indonesia.
Nilai positif yang muncul ketika bahasa Indonesia mulai berpikir sangatlah tidak sedikit, tapi tak hanya sampai disitu saja. Pemikiran yang kita gunakan melalui bahasa Indonesia tidak akan sampai disini dan berakhir. Tetapi akan semakin banyak terjadi kemunculan pemikiran bahasa yang terus berkembang mengikuti modernisasi.           
Untuk itu, kita sebagai generasi bangsa Indonesia harus bangga akan budaya bahasa kita. Bahasa Indonesia mampu membuat kita menjadi orang yang aktif berpikir. Karena dalam setiap karya dan ucapan, kita harus berpikir untuk menggunnakan diksi dan pola yang tepat agar tidak menyinggung.

original by : Luluk Dicky Apsarie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar