Berpikir Melalui Bahasa
Oleh : Luluk *)
Seiring perkembangan
zaman yang semakin modern dalam era globalisasi ini. Bahasa menjadi salah satu
tolak ukur yang sangat diperhitungkan dimata Dunia. Hampir seluruh negara di
Dunia menggunakan bahasa ibu atau bahasa negaranya. Seperti Indonesia yang
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu nusantara dari Sabang
sampai Merauke, yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Melayu.
Seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya IPTEK, kita dipacu oleh waktu untuk berevolusi menjadi
insan baru yang kritis berpikir. Apa lagi kita dituntut untuk menjadi orang
yang siap maju dimata Dunia dengan bahasa Inggris. Akan tetapi, kita juga
memiliki bahasa sendiri yang patut diperhitungkan fungsinya. Bukankah bahasa kita
juga memiliki makna dan arti yang belum kita pahami sendiri ?
Hal inilah yang
menuntut kita untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam hal mencari tahu
dan memahami jawaban dari pertanyaan tersebut. Tak hanya sampai disitu saja,
melalui bahasa kita dibuatnya berpikir tentang banyak hal. Kita juga dituntut
untuk mengungkapkan ide imajinasi kepada orang lain.
Pemikiran-pemikiran bahasa itu sendiri
memberikan evolusi yang sangat berpengaruh bagi daya imajinasi dan kehidupan
kita. Semisalnya kita dapat membaca isi hati seseorang tanpa orang itu berkata
apapun. Semuanya dapat terlihat dari bahasa tubuhnya, seperti mimik wajah,
tatapan mata atau cara seseorang memandang, cara duduk, gaya tulisan dan gerak
gerik tingkah lakunya serta banyak hal lain lagi. Hal itulah yang merupakan
contoh bagi kita untuk mulai berrpikir dan mencari tahu apa makna dari bahasa
tubuh seseorang. Kita dituntut berpikir cermat untuk membaca bahasa tubuh dan
sikap dari seseorang.
Semakin berkembangnya
modernisasi, bahasa Indonesiapun semakin berkembang pula. Banyak dari bahasa
Indonesia berevolusi menjadi bahasa yang lebih gaul atau lebih mengena
dikalangan remaja. Hal itu pula yang menyebabkan pemikiran bahasa Indonesia
semakin maju. Para remaja menjadi kreatif merubah pola bahasa Indonesia. EYD
yang menjadi patokanpun banyak berubah menjadi EYD remaja. Pemikiran-pemikiran
ini teramat cepat merubah pola kalimat dan tata baku bahasa Indonesia.
Nilai positif yang
muncul ketika bahasa Indonesia mulai berpikir sangatlah tidak sedikit, tapi tak
hanya sampai disitu saja. Pemikiran yang kita gunakan melalui bahasa Indonesia
tidak akan sampai disini dan berakhir. Tetapi akan semakin banyak terjadi
kemunculan pemikiran bahasa yang terus berkembang mengikuti modernisasi.
Untuk itu, kita sebagai
generasi bangsa Indonesia harus bangga akan budaya bahasa kita. Bahasa
Indonesia mampu membuat kita menjadi orang yang aktif berpikir. Karena dalam
setiap karya dan ucapan, kita harus berpikir untuk menggunnakan diksi dan pola
yang tepat agar tidak menyinggung.
original by : Luluk Dicky Apsarie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar